Oke, sekarang kita tiba pada topik utama kita, yakni langkah menulis artikel dan opini.
Langkah ke satu: MENCARI IDE atau TOPIK
Redaktur media massa hanya akan memilih dan memuat tulisan yang sedang menjadi
“trend” atau sedang hangat menjadi pembicaraan di masyarakat. Misalnya, ketika sedang
ramai-ramainya flu burung, maka naskah yang mengangkat seputar flu burung-lah yang
memiliki peluang lebih besar daripada topik-topik yang lain.
Karena itu, pintar-pintarlah mencari “topik apa yang sedang hangat hari ini?”
Caranya :
Baca “headline” surat kabar, biasanya “headline” merupakan topik yang sedang ngetrend. Jika dalam beberapa hari, Koran A masih menjadikannya sebagai berita utama, tulislah opini tentang hal tersebut
Intinya : Banyak-banyaklah mencari informasi, baik melalui Koran, majalah, atau
browsing di internet. Jika sudah menemukan topik yang tepat, catat dan kemudian tinggal mengembakan menjadi sebuah tulisan yang utuh. Ini akan kita bahas kemudian.
Langkah ke dua : Membuat Outline dan mengumpulkan referensi.
Bentuk outline terserah, tergantung
kreativitas kita masing-masing.
Setelah outline ada, kini saatnya
mengumpulkan referensi. Anda bisa
mencari lewat “gooling” di internet,
membaca Koran, majalah, buku dan
sumber lainnya. Bisa juga lewat hasil
wawancara.
Nah, misalkan ide sudah kita dapatkan Langkah selanjutnya adalah membuat
“outline”, ini akan memudahkan memetakan pikiran.
Misalkan, topik yang kita pilih
“Menjadikan batam sebagai pulau investasi” Maka, outline-nya bisa seperti berikut
ini:
- Kondisi batam secara umum (industri dan jumlah investor)
- Pencapaian investasi di batam
- Kendala investasi
- Target investasi dan stakeholder yang berperan
Tapi satu hal yang perlu di ingat : Menulis di media massa berbeda dengan jurnal ilmiah,
hindari pengutipan yang terlalu formal.
Oleh : Nurhadi
0 komentar:
Posting Komentar