tag:blogger.com,1999:blog-7002159558672067662024-03-12T17:59:44.097-07:00Menulis Menulis, Belajar Menulis Artikel, Menulis Opini, Menulis MakalahMenulis Menulis, Belajar Menulis Artikel, Menulis Opini, Menulis Makalahrekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-19647771783252773712012-12-20T03:52:00.002-08:002012-12-20T03:53:11.525-08:00Paluang Usaha Mudah dengan Menulis dan Membaca Dapat Uang <b><a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2012/12/paluang-usaha-mudah-dengan-menulis-dan.html">Paluang Usaha Mudah dengan Menulis dan Membaca Dapat Uang</a> </b><br />
<br />
<b>Membaca Dapat Uang, Apalagi Kalau Menulis...</b><br />
Kalau Anda punya waktu senggang, bacalah website ini sampai habis!<br />
Itu pantun saya, hehe..<br />
<br />
Rekans, kalo dalam <u>dunia bisnis</u> mungkin saya masih sangat pemula,
katakanlah seperti kelas 2 SD. Tapi saya telah melewati kelas nol
kecil, hehe.. Jadi, saya beranikan diri untuk sharing pada Anda yang
mungkin masih kelas nol (sangat pemula). Terlepas apakah saya becanda
atau serius dengan kelas itu, Semoga website ini bermanfaat untuk Anda.
Amiinn.<br />
<br />
Si Anu (katakanlah namanya John Scoping) beberapa waktu lalu membaca
sebuah website tentang suatu peluang usaha yang sangat cemerlang, John
baca sampai tuntas, kemudian dia <u>100 persen faham</u> apa yang dia
baca tersebut. Kebetulan sekali bisnis tersebut cocok sekali dengan
seleranya, lantas John mengambil peluang tersebut. Kemudian dia segera
melakukan kegiatan publikasi lewat internet untuk membuat banyak orang
tau tentang produk dan peluang bisnis yang John tawarkan. Ndilalah (bhs
Jawa, artinya: Ternyata) banyak yang beli, John kemudian <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2012/12/paluang-usaha-mudah-dengan-menulis-dan.html">dapat Uang</a>.<br />
<br />
<br />
Mulanya dari <u>membaca</u>, diikuti serangkaian kegiatan lain, kemudian <b>menulis</b>
(membuat artikel di blognya, menulis iklan, menulis di Wall
Facebooknya, menulis sms follow-up, dsb.. Kemudian lagi, walaupun tidak
sangat cepat, John dapat uang.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Misalnya Anda ingin membaca lebih dalam tentang hal tersebut, Baca Lengkapnya Klik Banner Di Bawah ini :<br />
<br />
<br />
<br />
<script src="http://h1.flashvortex.com/display.php?id=2_1355833669_8766_314_0_468_60_8_1_122" type="text/javascript"></script>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>
Salam Sukses </b>
rekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-54369223967161417942010-06-25T06:02:00.000-07:002010-06-25T06:04:00.256-07:00Software Islam<!-- End: http://adsensecamp.com/ --> <p><a href="http://www.ilmu-marketing.co.cc/2010/06/kumpulan-kitab-islam_24.html"><span style="font-weight: bold;">Kumpulan Kitab Hadits</span></a><br />Udah lama sekali tidak update ini blog. Di sini saya akan mengulas sebuah <span style="font-weight: bold;">Software Kitab Kuning</span>. Kenapa kok perlu di ulas? Menurut saya kitab ini luar biasa.<br /><br /></p><p align="justify"><strong>Software ini memuat berbagai kitab dalam <a href="http://www.ilmu-marketing.co.cc/">berbagai bidang</a></strong></p><p align="justify"> </p><p style="text-align: center;"><strong><a href="http://softwarekitabkuning.wordpress.com/2010/04/28/software-kitab-kuning-shamela/"><img title="Kumpulan Kitab Islam" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0vEbsUGGiyzuy7EMB69QwcMc6mgsjcYk_h18XPftjv1h6yHbtXGmUGLV51lSU6KH8iDOopVV0qVclyHJL__4c9bFXFG7BhmIpwQW_I0npPfnAuac9Ys-tUD7YC3K3rEJEbtczLIro-5gk/s320/kitab+kuning.jpg" alt="" width="482" height="361" /></a></strong></p><p align="justify"><br /><strong></strong></p> <p align="justify"> </p><ol><li><strong>Di bidang tafsir (lebih 52 kitab) </strong>meliputi Tafsir Thabari, Ibnu Katsir, Al-Baghawi, Al-Alusi, Al-Bahr, Fathul Qadir, Ad-Durrul Mantsur, Jalalain, Al-Khazin, Az-Zamakhsyari, Ibnu Abdis Salam, Sayyid Thanthawi, Adh-Dhilal, Al-Qusyairi, dll.</li><li><strong>Dalam bidang Ulumul Qur’an (lebih 43 kitab)</strong>, meliputi I’rabul Qur’an, Asbabu Nuzulil Qur’an, Al-Itqan, Misykatul anwar, Fadlailul Qur’an, Majazul Qur’an, Lubabun Nuzul, At-Tibyan, Asbabun Nuzul, Ahkamul Qur’an lisy Sayfi’iy, Ahkamul Qur’an li Ibni Arabiy, dll</li><li><strong>Dalam bidang Fiqih, kitab di lingkungan 4 madzhab diletakkan terpisah</strong>. Untuk Madzhab Imam Syafi’y, yang tersedia antara lain Al-Umm, I’anatuh Thalibin, Fathul Wahhab, Fathul Mu’in, Asnal Mathalib, Al-Majmu’, Raudlatuth Thalibin, Hasyiah Qalyubi wa Umairah, Mughnil Muhtaj, Nihayatul Muhtaj, Hasyiah Bujairimi alal Khatib, Hasyiah Bujairimi alal Minhaj, dll.</li><li><strong>Dalam madzhab Imam Maliki (15 kitab)</strong>, Asy-Syarhul Kabir, Bidayatul Mujtahid, Mukhtashar Khalil, At-Taju wal Iklil, Mawahibul Jalil, Hasyiyah Ad-Dasuqi alasy Syarhil Kabir, dll. Dalam Madzhab Imam Hanafi terdapat lebih 20 kitab, dan Madzhab Imam Maliki terdapat 15 kitab.</li><li><strong>Dalam bidang Tasawuf, / Akhlak</strong> terdapat Ihya Ulumiddin, Riyadlush Shalihin, Al-Kabair, Al-Futuhatul Makiyyah, Qutul Qulub, Al-Risalatul Qusyairiyyah, Al-Adzkar, Sharh Hikam Atho’iyyah dll.</li><li><strong>Klasifikasi umum</strong> memuat kitab Tafsirul Ahlam, Ta’tirul Anam fi Tafsiril Ahlam, Mausu’ah Tafsiril Ahlam, Mafahimul Islamiyyah, Al-Jam’iyyatul Khairiyyah li Tahfidhil Qur’anil Karim, Jam’ul Qur’anil Karim fi ‘Ahdi Khulafair Rasyidin, dll.</li><li><strong>Maktabah Shamila Versi 2.11 telah diupdate oleh Pesantren Virtual dengan penambahan kitab-kitab turath tidak kurang dari 200 nama kitab baru</strong>, khususnya kitab madzhab Syafi’i yang sangat dibutuhkan oleh kalangan santri di Indonesia. Selain itu, versi ini juga dilengkapi dengan kitab-kitab Fikih kontemporer seperti Fikih Kesehatan, Fikih Lingkungan, Fikih Kedokteran, Fikih Narkoba, Fikih Persalinan, Ekonomi dan Perbankan Shariah dan kajian fikih kontemporer lainnya.</li></ol><br />Semua <span style="font-weight: bold;">kitab </span>tersebut sudah lengkap dimuat dalam <a href="http://www.ilmu-marketing.co.cc/2010/06/kumpulan-kitab-islam.html">software ini</a>, oleh karena itu ukurannya sangat besar, Hard Disk yang dibutuhkan minimal 4,2 Giga Byte.<br />4,2 GB. Ikz.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Lumayan banget buat referensi.</span> Bagi yang <span style="font-weight: bold;">berminat</span>, Silakan Klik : <a href="http://kumpulankitabislam.wordpress.com/"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">Software Kumpulan Kitab Islam</span></span></a><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kumpulan Kitab Hadits<br /><span style="font-style: italic;">Buku Islam, Hadits, Islami, kaedah Nahwu, Kitab Kuning, Kumpulan Kitab Hadits, Kumpulan Kitab Islam, Muslim, Nahwu, Pesantren, Shorof</span></span>rekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-55202482677353692742009-12-02T22:59:00.000-08:002009-12-02T23:04:07.748-08:00Honor, Gaji atau Bonus Menulis<a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/honor-gaji-atau-bonus-menulis.html"><span style="font-weight: bold;">Honor, Gaji atau Bonus Menulis</span></a><br />HONOR ATAWA BONUS MENULIS<br /><br />Nah, ini dia. Honor <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">menulis</a>. Ya, jika tulisan kita dimuat, masing-masing media massa akan menyediakan imbalan berupa honorarium. Besarnya bervariasi, tergantung kebijakan mereka masing-masing. Biasanya, media kelas nasional akan memberikan honorarium yang lebih besar ketimbang media lokal.<br /><br />Untuk satu tulisan dengan panjang 5 ribu – 6 ribu karakter per artikel, biasanya akan mendapatkan honor antara 75 ribu hingga 1 juta rupiah. Media lokal dan regional, berkisar 75 ribu hingga 400 ribu. Sementara media asional rata-rata sudah diatas 400 ribu hingga 1 juta rupiah per tulisan, bahkan mungkin lebih untuk kasus-kasus tertentu.<br /><br />Mari kita berandai-andai, jika misalnya kita memiliki empat tulisan yang dimuat di media regional dan nasional, maka paling tidak per bulan kita mendaptkan honor : 400 ribu x 4 kali = 1.6 juta rupiah. Lumayan bukan? Honor ini biasanya akan dikirim maksimal dua minggu setelah tanggal pemuatan dan ditransfer via rek. Bank. Karena itu, jangan lupa untuk mencantumkan no. rek Anda.<br /><br />Anggap saja honor ini sebagai bonus <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/cara-menulis-menjadikan-tulisan-utuh.html">menulis</a>. Jangan terlalu stress dan dipikirkan.<br />Insyaaloh, dengan makin produktif bonus-bonus ini akan mengalir dengan<br />sendirinya.<br /><br />Dari honor ini Anda bisa menggunakannya untuk membeli buku, browsing di internet dsb. Bagi mahasiswa, jika satulisan saja Anda dimuat di media regional atau nasional per bulannya, maka sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kuliah selama sebulan. Cukup untuk beli buku, kost, makan. Saya telah membuktikannya ketika masih kuliah di ITS dulu. Bahkan, dari honor <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">menulis </a>itulah, saya bisa menyelesaikan studi di ITS.<br /><br />*Oleh : Nurhadirekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-83481654081380935092009-12-02T22:56:00.000-08:002009-12-02T22:59:11.400-08:00Naskah Ditolak Media<a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/naskah-ditolak-media.html"><span style="font-weight: bold;">Naskah Ditolak Media</span></a><br />NASKAH DITOLAK?<br /><br />Jangan takut, jangan pesimis, jangan menyerah jika naskah kita tidak dimuat. <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">Penulis </a>yang sudah mapan pun pernah mengalami hal yang serupa. Tulisan saya, pernah ditolak oleh Kompas hingga sembilan kali, baru pada tulisan ke-10 ia bisa dimuat.<br /><br />Umumnya, jika setelah dua minggu pasca pengiriman naskah kita tak kunjung dimuat, itu<br />berarti ditolak. Ada media yang rutin memberitahu bahwa <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/tata-cara-pengiriman-naskah.html">tulisan </a>kita tidak bisa dimuat, namun ada pula yang tidak. Gunakan patokan sederhana ini: <span style="font-weight: bold;">Dua minggu tidak dimuat, berarti ditolak</span>.<br /><br />Jika demikian, kita bisa mengevaluasi kembali, kira-kira apa penyebabnya. Apakah karena : ide yang basi, penyampaian yang bertele-tele atau kesalahan teknis. Edit kembali, perbaiki, jika topiknya masih hangat, coba kirimkan ke media lain.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Intinya : Jangan pernah menyerah, jangan menjadi beban. Anggap saja, naskah </span><br /><span style="font-weight: bold;">yang kita kirim sebagai <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/saran-untuk-penulis-pemula.html">tulisan </a>yang hilang</span>. Lalu, sembari menunggu tulisan kita dimuat, jangan berhenti berproduksi. Teruslah menulis dengan topik-topik ainnya.<br /><br /><br />*Oleh : Nurhadirekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-10743099217514774162009-12-02T22:50:00.000-08:002009-12-02T22:56:00.540-08:00Tata Cara Pengiriman Naskah<a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/tata-cara-pengiriman-naskah.html"><span style="font-weight: bold;">TATA CARA PENGIRIMAN NASKAH</span></a><br /><br />Setelah selesai <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">menulis</a>, selanjutnya kita akan menyempurnakan ikhtiar dengan<br />mengirimkannya ke media massa yang bersangkutan. Caranya? Gampang. Hampir semua<br />media massa menyediakan alamat e-mail.<br /><br />Lewat pos bagaimana? Boleh juga. Tetapi, hanya tinggal beberapa media saja yang menerima naskah lewat pos. Lagi pula, dengan cara ini peluang tulisan dimuat makin kecil, karena redaksi tentu tidak akan mau repot-repot menulis ulang. <span style="font-weight: bold;">Jadi, kirim via email</span>.<br /><br />Ketika <span style="font-weight: bold;">mengirimkan </span>naskah tulisan lewat email, gunakan kata pengantar dan judul email<br />yang baik dan resmi. <span style="font-weight: bold;">Jangan sekali-kali menggunakan bahasa gaul !!!</span> Sebutkan dengan jelas, untuk rubrik apa tulisan tersebut.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Contoh surat pengiriman naskah artikel/opini :</span><br />Judul email : Opini_Menjadikan Surabaya Sebagai Kota Bahari<br />Isi email : Redaktur “XY” yth.<br /><br />Berikut ini saya kirimkan artikel opini dengan judul “Menjadikan Surabaya sebagai kota bahari”. <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">Tulisan </a>ini membahas peluang kota Surabaya sebagai kota bahari ditahun 2009 ini. Kiranya tulisan ini bisa dimuat di rubik “Opini” harian “XY”.<br /><br />Sekian dan terima kasih.<br />Salam<br /><span style="font-weight: bold;">Nurhadi</span><br /><br />Bisa juga pada “profile” tersebut kita tambahkan prestasi yang berkaitan dengan topik yang kita tulis. Saya ambil contoh, Budi menulis artikel tentang perbukuan, maka informasi buku-buku yang ia tulis bisa menjadi nilai tambah. Profil-nya bisa <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/membuat-tulisan-dimuat-media.html">ditulis </a>demikian : Budi, alumni ITS Surabaya, penulis buku : Cara cepat menjadi penulis best seller.<br /><span style="font-weight: bold;"><br />INTINYA : Berikan informasi yang akan<br />menunjang tema yang sedang kita garap.<br /></span><br /><blockquote style="color: rgb(0, 153, 0); font-style: italic; font-weight: bold;"><span style="font-size:85%;">Dan, jangan lupa untuk menulis profil<br />singkat Anda. Tulis HANYA yang<br />sesuai dengan topik yang Anda tulis.<br />Tidak perlu panjang-panjang, cukup<br />satu atau dua kalimat.<br /><br />Misalnya : Budi setiawan PhD, adalah<br />doktor ekonomi lulusan University of<br />Sidney. Kini menjadi dosen ekonomi<br />luar biasa di Universitas XY.<br /><br /><br />Contoh lain : Arman S, Mahasiswa<br />jurusan teknik sipil ITS Surabaya.<br /><br /></span></blockquote><span style="font-weight: bold;"> </span><br /><br />*Oleh : Nurhadirekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-47133744773506968522009-12-02T22:48:00.000-08:002009-12-02T22:50:10.651-08:00Saran Untuk Penulis Pemula<a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/saran-untuk-penulis-pemula.html"><span style="font-weight: bold;">Saran Untuk Penulis Pemula</span></a><br /><br />“Jangan “gengsi” untuk menulis di sura kabar lokal. Peluangnya jauh lebih besar daripada <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/membuat-tulisan-dimuat-media.html">menulis </a>di media kelas nasiona karena tingkat persaingannya yang tidak begitu ketat.<br /><br />Lagipula, <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">menulis </a>di media lokal akan mempermudah Anda menjalin<br />komunikasi dengan redaktur, umumnya mereka memiliki waktu yang lebih luang untuk mempelajari tiap naskah yang masuk”.rekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-7469518775541735702009-12-02T22:42:00.000-08:002009-12-02T22:47:43.388-08:00Membuat Tulisan Dimuat Media<a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/membuat-tulisan-dimuat-media.html"><span style="font-weight: bold;">Membuat Tulisan Dimuat Media</span></a><br /><span style="font-style: italic;">APA YANG MEMBUAT TULISAN </span><br /><span style="font-style: italic;">KITA DIMUAT? </span><br /><blockquote style="color: rgb(0, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;font-size:85%;" ><span style="font-style: italic;">Tulislah dengan format Microsoft </span><br /><span style="font-style: italic;">word, RTF (Rich text format) atau </span><br /><span style="font-style: italic;">jika menggunakan open source </span><br /><span style="font-style: italic;">gunakan format “open office”. </span><br /><span style="font-style: italic;">Umumnya, panjang naskah antara 5 </span><br /><span style="font-style: italic;">ribu hingga 6 ribu karakter. Jangan </span><br /><span style="font-style: italic;">lebih atau kurang dari angka tersebut </span><br /><span style="font-style: italic;">karena akan berpengaruh pada </span><br /><span style="font-style: italic;">pengeditan. Untuk mengetahui </span><br /><span style="font-style: italic;">jumlah karakter, silakan buka </span><br /><span style="font-style: italic;">Microsoft word tools word </span><br /><span style="font-style: italic;">count. Yang umum, gunakan spasi </span><br /><span style="font-style: italic;">1.5 atau 2 spasi. Dengan </span><br /><span style="font-style: italic;">menggunakan huruf standar Times </span><br /><span style="font-style: italic;">New Roman. </span><br /></span></blockquote><span style="font-weight: bold;"><br /></span><span style="font-weight: bold;">Topik hangat dan aktual. </span><br />Pasti, tidak mungkin redaktur memilih tulisan yang basi, pasti mereka memilih <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">tulisan </a>yang hangat, aktual dan menjadi pembicaraan masyarakat luas.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Cara pembahasanya unik atau menawarkan sesuatu yang lain. </span><br />Ketika kita mengirim ke semua media (apalagi media nasional), maka pada saat yang sama, orang lain juga melakukan hal yang serupa. Ambil contoh Jawa Pos, setiap hari lebih dari 20 naskah masuk ke redaksi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jadi</span>, misalkan dari 20 naskah tersebut sama-sama menulis soal UU BHP (Undang-undang badan hukum pendidikan), maka yang cara pembahasannya unik atau menawarkan sudut pandang lain (tidak biasa) akan memiliki peluang dimuat jauh lebih besar.<br /><br /><a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">Ditulis </a>oleh orang yang ahli di bidangnya Ya, jika Anda seorang ahli politik, tulislah hal-hal yang terkait dengan politik. Itu jauh berpeluang ketimbang menulis soal iptek. Atau seorang dosen teknik fisika, akan lebih - baik jika menulis soal ke-fisika-an atau IPTEK.<br /><br />Karena itu, saya sering berpesan kepada penulis pemula, untuk menulis hal-halnya yang sifatnya spesifik yang sesuai dengan bidang keahliannya. Penulis pemula, biasanya tergoda untuk <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/cara-menulis-menjadikan-tulisan-utuh.html">menulis</a> banyak hal, padahal pengetahuannya tidak terlalu mendalam.<br /><span style="font-weight: bold;"><br />Penulisnya orang terkenal atau tokoh </span><br />Tentu, kadang meskipun tatabahasa amburadul atau cara pembahasannya biasa-biasa saja, <span style="font-weight: bold;">tulisan-tulisan </span>tokoh terkenal atau pejabat yang berpengaruh memiliki peluang dimuat lebih besar. Misalnya ia pimpinan organisasi kemasyarakat atau menteri.<br /><br />*Oleh : Nurhadirekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-11127945301756890952009-12-02T22:39:00.000-08:002009-12-02T22:41:46.051-08:00Cara Menulis : Menjadikan Tulisan Utuh<span style="font-weight: bold;"><a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/cara-menulis-menjadikan-tulisan-utuh.html">Cara Menulis : Menjadikan Tulisan Utuh</a><br />Langkah ke tiga : Menjadikan tulisan utuh </span><br /><br />Nah, ini yang final untuk membuat satu <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">tulisan</a>. Ya, setelah ide dan outline plus referensi<br />tersedia, kita tinggal merangkainya menjadi sebuah tulisan yang utuh.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Caranya </span>:<br />- Lakukan pengembangan per pokok pikiran yang telah ada di “outline”.<br />- Pergunakan referensi dan pengetahuan yang kita miliki untuk mengembangkan<br />pokok pikiran tersebut<br /><br />Biasanya juga, diawal <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/langkah-menulis.html">kalimat </a>kita bisa mengawali dengan sebuah kutipan berita yang<br />sedang hangat, misalnya :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">“Jawa Pos</span>, edisi 2 Januari 2008 <span style="font-weight: bold;">merilis </span>fakta yang memprihatikan bahwa lebih dari<br />sepuluh persen remaja dibawah usia 17 tahun telah melakukan “free<br />sex”………………Selanjutnya kembangkan sesuai dengan bahan yang telah kita miliki.<br /><br />Atau bisa juga dengan kata-kata motivasi atau kata-kata mutiara. Ini, biasa kita temui<br />pada penulisan kolom <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/artikel-dan-opini.html">opini</a>, misalnya :<br /><br />“Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kugocangkan dunia” – Soekarno.rekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-48878221552139464822009-12-02T22:32:00.000-08:002009-12-02T22:39:18.272-08:00Langkah Menulis<a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/langkah-menulis.html"><span style="font-weight: bold;">Langkah Menulis</span></a><br />Oke, sekarang kita tiba pada topik utama kita, yakni langkah menulis artikel dan opini.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah ke satu:</span> <span style="font-weight: bold;">MENCARI IDE</span> atau <span style="font-weight: bold;">TOPIK </span><br />Redaktur media massa hanya akan memilih dan memuat <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">tulisan </a>yang sedang menjadi<br />“trend” atau sedang hangat menjadi pembicaraan di masyarakat. Misalnya, ketika sedang<br />ramai-ramainya flu burung, maka naskah yang mengangkat seputar flu burung-lah yang<br />memiliki peluang lebih besar daripada topik-topik yang lain.<br /><br />Karena itu, pintar-pintarlah mencari “topik apa yang sedang hangat hari ini?”<br />Caranya :<br />Baca “headline” surat kabar, biasanya “headline” merupakan topik yang sedang ngetrend. Jika dalam beberapa hari, Koran A masih menjadikannya sebagai berita utama, tulislah <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/artikel-dan-opini.html">opini </a>tentang hal tersebut<br /><br />Intinya : Banyak-banyaklah mencari informasi, baik melalui Koran, majalah, atau<br />browsing di internet. Jika sudah menemukan topik yang tepat, catat dan kemudian tinggal mengembakan menjadi sebuah tulisan yang utuh. Ini akan kita bahas kemudian.<br /><br /><span style="font-weight: bold;"><a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/langkah-menulis.html">Langkah </a>ke dua : Membuat Outline dan mengumpulkan referensi.</span><br /><blockquote style="font-style: italic; color: rgb(0, 153, 0);"><span style="font-weight: bold;">Bentuk outline terserah, tergantung </span><br /><span style="font-weight: bold;">kreativitas kita masing-masing. </span><br /><span style="font-weight: bold;">Setelah outline ada, kini saatnya </span><br /><span style="font-weight: bold;">mengumpulkan referensi. Anda bisa </span><br /><span style="font-weight: bold;">mencari lewat “gooling” di internet, </span><br /><span style="font-weight: bold;">membaca Koran, majalah, buku dan </span><br /><span style="font-weight: bold;">sumber lainnya. Bisa juga lewat hasil </span><br /><span style="font-weight: bold;">wawancara.</span> </blockquote><br /><br />Nah, misalkan ide sudah kita dapatkan Langkah selanjutnya adalah membuat<br />“outline”, ini akan memudahkan memetakan pikiran.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Misalkan</span>, topik yang kita pilih<br />“Menjadikan batam sebagai pulau investasi” Maka, outline-nya bisa seperti berikut<br />ini:<br /><br />- Kondisi batam secara umum (industri dan jumlah investor)<br /><br />- Pencapaian investasi di batam<br /><br />- Kendala investasi<br /><br />- Target investasi dan stakeholder yang berperan<br /><br />Tapi satu hal yang perlu di ingat : <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/menulis-itu-gampang.html">Menulis </a>di media massa berbeda dengan jurnal ilmiah,<br />hindari pengutipan yang terlalu formal.<br /><br />Oleh : Nurhadirekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-49342633932839202512009-12-02T22:28:00.000-08:002009-12-02T22:32:34.478-08:00Artikel dan Opini<a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/artikel-dan-opini.html"><span style="font-weight: bold;">ARTIKEL DAN OPINI </span></a><br />Apa sih yang dimaksud dengan <span style="font-weight: bold;">artikel</span>?<br />Artikel : Bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan<br />maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena<br />alam atau sosial tersebut.<br /><br />Bagi para dosen, peneliti, ilmuwan, pengamat, praktisi atau mahasiswa, <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">menulis </a>artikel di media massa (Koran, majalah , jurnal dsb) merupakan kegiatan yang terhormat secara intelektual. Karena dengan menulis artikel berarti pengakuan secara tertulis sesuai dengan kapasitas bidang keilmuannya masing-masing.<br /><br />Bagi yang berlangganan <span style="font-weight: bold;">KOMPAS</span>, silakan di lihat rubrik “Ilmu pengetahuan” yang<br />biasa memuat artikel-artikel popular yang biasanya ditulis oleh Dosen atau Peneliti dari LIPI. Kadang pula, muncul tulisan dari penulis lepas (tidak terikat oleh instansi tertentu).<br /><br />Lalu, apa sih yang dimaksud dengan <span style="font-weight: bold;">Opini</span>?<br /><span style="font-weight: bold;">Opini </span>: Bentuk <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/bekal-untuk-menulis.html">tulisan </a>yang berisi pendapat atau gagasan seseorang terhadap sebuah<br />permasalahan (alam atau sosial).<br /><br />Jika <span style="font-weight: bold;">artikel </span>lebih menekankan pada BERITA maka opini lebih menekankan pada<br />PENDAPAT.<br /><br />Hampir semua media massa menyediakan kolom OPINI bagi para penulis luar. Biasanya<br />mengangkat isu-isu yang sedang menjadi “Head line” atau topik utama. Sebagai contoh<br />dan perbandingan, silakan dibaca rubrik <span style="font-weight: bold;">Opini </span>yang bisa dinikmati di Koran JAWA POS,<br />KOMPAS, Surya, Surabaya Post, Republika, Suara Karya, Seputar Indonesia, Sinar<br />harapan, Batam Pos, dan juga sejumlah media lainnya. Agar mudah dianggap, bahwa <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/menulis-itu-gampang.html">Menulis itu gampang</a>.rekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-11985236998166936892009-12-02T22:22:00.000-08:002009-12-02T22:28:45.922-08:00Menulis itu Gampang<span style="font-weight: bold;"><a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/menulis-itu-gampang.html">Menulis itu Gampang</a><br /></span><blockquote style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Cara ini biasa disebut sebagai </span><br /><span style="font-style: italic;">“FREE WRITING” atau menulis </span><br /><span style="font-style: italic;">bebas. Cara ini akan membantu </span><br /><span style="font-style: italic;">kita membiasakan diri untuk </span><br /><span style="font-style: italic;">mengembangkan sebuah </span><br /><span style="font-style: italic;">ide/kejadian menjadi sebuah </span><br /><span style="font-style: italic;">tulisan. Mari kita berandai-andai, </span><br /><span style="font-style: italic;">jika setiap hari kita rutin menulis </span><br /><span style="font-style: italic;">dua halaman saja, maka per bulan </span><br /><span style="font-style: italic;">sudah 60 halaman atau 720 </span><br /><span style="font-style: italic;">halaman dalam setahun. Ini setara </span><br /><span style="font-style: italic;">dengan 6 buah buku. Luar biasa </span><br /><span style="font-style: italic;">bukan?</span> </blockquote><br />Kadang-kadang dipertengahan <span style="font-weight: bold;">menulis</span>, ide yang ada dipikiran tiba-tiba macet ditengah<br />jalan. Bagaimana solusinya? JANGAN PAKSAKAN. Berhentilah sejenak menulis, carilah penyegaran. Itu bisa juga sebagai <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/bekal-untuk-menulis.html">Bekal Menulis</a> Selanjutnya. Misalnya dengan membaca majalah ringan, menonton TV atau bergurau dengan keluarga. InsyaAlloh, setelah pikiran “fresh” kembali, ide tersebut bisa terlecut kembali dan aktivitas menulis dapat dilanjutkan.<br /><br />Disamping itu, sahabat setia menulis adalah membaca. Jika ingin jadi <span style="font-weight: bold;">penulis </span>yang menggigit, banyak-banyaklah membaca. Membaca buku apa saja. Dengan banyak membaca berarti khazanah pengetahuan kita luas sehingga mutu tulisan kita semakin berbobot.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">INTISARI :<br /><br /></span>- Menulis itu gampang<br /><br />- Bekal <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">menulis </a>: <span style="font-weight: bold;">MENULIS, MENULIS</span> dan <span style="font-weight: bold;">MENULIS </span><br /><br />- Berlatihlah menulis dengan cara “Free writing”, misalkan lewat catatn<br />harian/diary<br /><br />- Carilah kesibukan lain jika gagasan <span style="font-weight: bold;">menulis </span>buntu<br /><br />- Banyaklah membaca untuk memperkaya khazanah pengetahuanrekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700215955867206766.post-60431039416404231222009-12-02T22:12:00.000-08:002009-12-02T22:18:04.243-08:00Bekal Untuk Menulis<a href="http://menulismenulis.blogspot.com/2009/12/bekal-untuk-menulis.html"><span style="font-weight: bold;">BEKAL MENULIS </span></a><br /><blockquote><br /><span style="font-style: italic;"> <span style="font-weight: bold;">“Menulis</span>? aduh! Susah sekali”. </span><br /><br /><span style="font-style: italic;">“Saya punya ide, tapi bagaimana </span><br /><span style="font-style: italic;">mengembangkannya ke dalam </span><br /><span style="font-style: italic;">tulisan utuh?” </span><br /><br /><span style="font-style: italic;">“Gimana nih caranya ngirim </span><br /><span style="font-style: italic;">artikel ke surat kabar?” </span><br /><br /><span style="font-style: italic;">“Saya sudah ngirim tulisan ke </span><br /><span style="font-style: italic;">media A sepuluh kali, kok nggak </span><br /><span style="font-style: italic;">ada yang dimuat ya?”</span> </blockquote><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Itu </span>adalah sebagian penggalan pertanyaan sering diutarakan oleh teman-teman penulis.<br />Umumnya pertanyaan itu masih seputar soal ide, gagasan, referensi, mengembangkan tulisan hingga tata cara pengiriman naskah ke media massa. Bahkan ada pula yang bertanya soal honor tulisan.<br /><br />Saya tentu maklum dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, karena bagi sebagian<br />orang <a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">menulis </a>masih merupakan pekerjaan yang sulit, apatah lagi bagi penulis pemula atau yang “coba-coba” menjadi penulis. Jangankan mereka, penulis professional sekalipun kadang-kadang masih mengalami kendala.<br /><br />Namun, Anda tidak usah cemas. Semua kekhawatiran tersebut akan segera berakhir<br />dengan memiliki bekal menulis yang cukup yakni dengan banyak berlatih <span style="font-weight: bold;">MENULIS, </span><br /><span style="font-weight: bold;">MENULIS</span> dan <span style="font-weight: bold;">MENULIS</span>.<br /><br />Cobalah setiap hari dengan melakukan latihan kecil. Misalkan <span style="font-weight: bold;"><a href="http://menulismenulis.blogspot.com/">menulis </a>catatan harian</span>.<br />Ikatlah kejadian yang menarik hari ini dengan menulis di buku, komputer, laptop atau<br />PDA. Tidak usah yang rumit-rumit, tuliskan apa adanya. Jangan terlalu dipikirkan soal<br />tata bahasa atau pengunaan kalimat. Tulis saja apa adanya. Cara mudahnya, sugestikan<br />diri Anda seolah berbicara dengan diri sendiri.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Contoh:</span><br />“Alhamdulillah, proposal TA-ku di acc sama dosen waliku. Setelah perjuangan yang<br />sangat panjang….., berarti bulan ini aku harus segera menyelesaikan dua bab yang<br />pertama, jika tidak targetku untuk lulus semester tahun ini gagal total. Tidak, aku pasti bisa menyelesaikannya!”rekhttp://www.blogger.com/profile/03369883167284884752noreply@blogger.com0